Nostalgiart 90’s Dimensions To The Art Of Creativity

Ada suasana berbeda di Atrium Universitas Mercu Buana  (UMB) Jakarta, karena mahasiswa Marketing Communications And Advertising  menyelenggarakan acara yang mengingatkan kita pada jaman 90-2000an. Acara yang diadakan pada Jumat-Sabtu (20-21 Desember 2013) ini mengambil tema Nostalgiart 90’s Dimensions To The Art Of Creativity yang mempunyai makna untuk mengingatkan kembali suasana tahun 90-2000an baik dari permainannya, makanan dan juga film-filmnya.

“Tujuan diadakannya acara ini adalah kita ingin mengingatkan bahwa di tahun tersebut banyak sekali masa-masa interaksi di saat kita kecil dibandingkan dengan masa anak jaman sekarang yang terlalu sibuk dengan gadgetnya masing-masing. Dengan acara ini kita ingin membangkitkan memori jaman dulu di mana betapa indahnya masa kecil kita yang banyak interaksi, bermain di luar dan persahabatan.” Ucap Clara Fredlina mahasiswa Marketing Communication And Advertising 2011 selaku panitia acara.

Nostalgiart 90’s Dimensions To The Art Of Creativity resmi di buka oleh Judhie Setiawan, M.Si selaku dosen mata kuliah Manajement Event dan Ira Purwitasari  S.Sos, M.Ikom Sekretaris Bidang Studi Marketing Communication & Advertising yang ditandai dengan pemotongan pita. “Saya puas dengan acara ini, karena mahasiswa dapat mengaplikasikan dengan konsep kreatif kilas balik era 90-an dan dapat menciptakan suasana audience yang seolah-olah kita berada di tahun 90-an dengan adanya jajanan, permainan serta film dan mahasiswa dapat berinteraksi dengan mahasiswa dari jurusan lain.” Ucap Judhie Setiawan.

Rangkaian acara di Nostalgiart 90’s Dimensions To The Art Of Creativity diantaranya adalah pameran dari karya anak-anak mahasiswa Marketing Communications And Advertising seperti foto, iklan, lukisan dan seni lainnya. Tidak hanya itu terdapat berbagai macam jenis jajanan jaman dulu yang sulit didapatkan di jaman sekarang dan juga tak ketinggalan permainan yang cukup dikenal dikalangan anak-anak tahun 90-2000an seperti gerobak sodor, congklak, lompat karet, bekel, monopoli, kelereng dan halma serta untuk pecinta film jaman dulu seperti Warkop DKI, Benyamin Sueb dan film Suzanna panitia menyediakan layar tancep yang  memutarkan film-film yang trend pada jaman itu.

Aneka Jajanan yang ada di stand Nostalgiart 90’s Dimensions To The Art Of Creativity.
Aneka Jajanan yang ada di stand Nostalgiart 90’s Dimensions To The Art Of Creativity.
Layar Tancep  memutarkan film tahun 90-an yang dibintangi oleh Suzanna.
Layar Tancep memutarkan film tahun 90-an yang dibintangi oleh Suzanna.

“Saya berharap dengan adanya event ini panita mendapatkan pengalaman-pengalaman dari event sekecil ini dan kita dapat mengambil pelajaran, sehingga jika nanti kita membuat event besar kita dapat belajar dari event kecil ini.” Ucap ketua pelaksana Nostalgiart 90’s Dimensions To The Art Of Creativity Puji Ferdianto menutup wawancara. Maju terus mahasiswa Marketing Communication And Advertising UMB, terus kembangkan ide-ide kreatif dan mempraktikannya. | Eka.

 

Salah satu karya seni yang dipamerkan di Nostalgiart 90’s Dimensions To The Art Of Creativity
Salah satu karya seni yang dipamerkan di Nostalgiart 90’s Dimensions To The Art Of Creativity

 

Permainan Congklak dan Monopoli yang ada di stand Nostalgiart 90’s Dimensions To The Art Of Creativity.
Permainan Congklak dan Monopoli yang ada di stand Nostalgiart 90’s Dimensions To The Art Of Creativity.

In Time Advertising (Pameran Karya Mahasiswa Advertising Dari Masa Ke Masa)

Mahasiswa Marketing Communication  And Advertising Universitas Mercu Buana (UMB) Jakarta menyelenggarakan acara “In Time Advertising (Pameran Karya Mahasiswa Advertising Dari Masa Ke Masa)” yang diadakan selama dua hari yakni Rabu-Kamis 18-19 Desember 2013 di Atrium UMB.

Menurut ketua pelaksana Radit Pratama Priawan mahasiswa Marketing Communication And Advertising 2011 acara ini  mempunyai tujuan untuk lebih mengenalkan dunia advertising. “ Tujuan kita mengadakan kegiatan ini untuk lebih mengenalkan dunia advertising dari tempo dulu hingga advertising masa kini (modern) dan tidak hanya itu kami juga ingin mengenalkan media-media yang digunakan dalam Advertising,” Ucap Radit. Selain itu acara yang juga merupakan bagian dari mata kuliah management event  ini mempunyai pesan bahwa mahasiswa Marketing Communication And Advertising UMB tidak hanya mengenal dunia pemasaran dan periklanan saja  tapi juga mampu membuat event dan mempraktikannya.

In Time Advertising dibuka oleh Tri Diah Cahyowati, Dra, M.Si selaku dosen dari mata kuliah marketing event dan  Ira Purwitasari, S.Sos, M.Ikom Sekretaris Bidang Studi Marketing Communication & Advertising yang ditandai dengan pemotongan pita. Rangkaian acara juga diramaikan dengan penampilan kesenian tradisional yakni Ondel-ondel dan Gambang Kromong. Acara ini dipenuhi dengan karya-karya dari mahasiswa Advertising UMB salah satunya adalah pameran fotografi dari mahasiswa Marketing Communication And Advertising yang mengambil mata kuliah Photo Advertising & Image Processing. Acara ini juga bekerja sama dengan BNI dan Modies Shoes serta FIKOM Photography Club (FPC).

Tika Tri Anjayani mahasiswa 2009 yang mengikutsertakan karyanya di pameran tersebut menceritakan tentang arti dari salah satu karya yang ia buat yakni Gadget Kill Childhood!!! “ Alasan saya mengambil tema ini karena saya melihat anak-anak jaman sekarang yang di bawah umur  sudah banyak yang menggunakan gadget dan gadget itu mempunyai dampak positif dan negatifnya. Positifnya bisa digunakan untuk belajar tapi dampak negatifnya membuat anak sulit konsentrasi, gelisah, mudah marah dan yang paling fatal dapat mengganggu tumbuh kembang anak. kebanyakan anak jaman sekarang yang di bawah umur jika sudah main gadget sulit untuk dilepas serta sulit untuk  diajak belajar.” Jelas Tika.

Salah satu Karya Tika Tri Anjayani (2009) Gadget Kill Childhood!!! yang dipamerkan di In Time Advertising
Salah satu Karya Tika Tri Anjayani (2009) Gadget Kill Childhood!!! yang dipamerkan di In Time Advertising

Dosen pembimbing mata kuliah management event Tri Diah Cahyowati, Dra, M.Si  menyampaikan harapan dari diselenggarakannya kegiatan positif ini “Harapan saya semoga mahasiswa yang mengambil mata kuliah management event ini dapat menjadi event organizer yang handal, bisa menjadi tim yang solid, bisa bekerja sama dan menyadari bahwa setiap bagian dalam bekerja sama adalah penting.” Sukses terus untuk mahasiswa Marketing Communication And Advertising UMB terus berkarya dan menciptakan ide-ide kreatif yang berguna dan bermanfaat. | Eka.

 

Ini dia salah satu penampilan ondel-ondel yang meramaikan acara In Time Advertising
Ini dia salah satu penampilan ondel-ondel yang meramaikan acara In Time Advertising
beberapa karya fotografi yang dipamerkan
beberapa karya fotografi yang dipamerkan

Workshop Film Dan Seni Rupa Di Ruang Publik Serta Launching Komunitas Budaya dan Komunitas Film UMB

Universitas Mercu Buana (UMB) Jakarta menggelar acara penutupan “Workshop Film Dan Seni Rupa Di Ruang Publik” yang bekerja sama dengan PT. Quantum Convex Internasional dan  Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta Senin (9/12) di  Auditorium Tower lantai 7 UMB. Workshop yang diadakan selama tujuh hari ini diikuti oleh enam kelompok dari berbagai Universitas di JABODETABEK dan salah satunya adalah mahasiswa Broadcasting UMB yang membuat film dengan judul “Jas Merah”.

Acara ini dihadiri oleh Rektor UMB  Arissetyanto Dr. MM, Wakil  Rektor Perencanaan & Pengembangan Sumberdaya Purwanto SK, Dr. M.Si, Direktur Kampus Cibubur Henny Gambiro, Ir., M.Si,  Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi UMB Agustina, Dr,. M.Si, Dekan Fakultas Teknik Sipil & Perencanaan Edi Muladi Ir, M.Si, Toton Hutomi selaku CEO dari PT. Quantum Convex Internasional dan juga Alex Komang yang merupakan sineas film Indonesia yang saat itu hadir sebagai komentator.

“Saya berharap dengan adanya workshop semacam ini dapat dijadikan sebagai tradisi oleh mahasiswa dalam berkarya dan workshop seperti ini tidak hanya diadakan pada tahun ini saja tapi juga tahun yang akan datang dengan berbagai macam jenis film yang variatif dan tentunya berasal dari berbagai referensi yang cukup.” Ucap Alex Komang saat memberikan komentar.

Menurut Rektor UMB Arissetyanto Dr, MM, Kegiatan workshop ini dapat dimaknai sebagai bentuk keterlibatan masyarakat dalam pelestarian budaya. “Film dapat dijadikan sebagai sarana pendidikan seperti halnya budi pekerti dan character building. Film memiliki peran penting sebagai pengembangan budaya bangsa, salah satu aspek peningkatan ketahanan nasional dan sebagai fungsi informasi. Saya berharap workshop ini dapat berkelanjutan sehingga kegiatan ini bisa menjadi barometer untuk para professional-profesional muda di bidang broadcast sineas-sineas  yang kelak akan mengisi dunia broadcast dan film nasional di masa yang akan datang.” Tambah Aris.

Dalam acara tersebut juga diadakan peluncuran Komunitas Film Mercu Buana yang diketuai oleh mahasiswa Broadcasting 2010 Aditya Rizky Gunanto yang bertujuan sebagai wadah dan mengapresiasi mahasiswa Mercu Buana dalam pembuatan karya film audiovisual. Komunitas Film Mercu Buana telah membuat beberapa karya yang sudah diikutsertakan dalam berbagai festival film seperti film Skeptis, Sepeda Untuk Shania dan Cinta Cita yang berhasil meraih juara dua di Festival Film Mahasiswa Indonesia (FFMI) 2013 pada Oktober lalu. Tak ketinggalan Komunitas Film Mercu Buana juga  menampilkan trailer dari masing-masing film tersebut.

Rangkaian acara dilanjutkan dengan peluncuran Komunitas Budaya yang di namai “Buana Maha Karya”. Ananta Hari Noorsasetya, S.Sn selaku dosen UMB serta penggagas dari komunitas ini mengharapkan dengan adanya wadah seperti ini dapat mengapresiasi dan menjadi wadah bagi mahasiswa UMB  yang ingin belajar seni dan budaya.

Semoga dengan adanya dua komunitas baru yang ada di UMB ini dapat menambah semangat mahasiswa UMB untuk berprestasi, kreatif dan aktif dalam melestarikan budaya Indonesia. | Eka.

 

Alex Komang meberikan komentar saat selesai melihat ke-enam film yang di putar di "Workshop Film Dan Seni Rupa Di Ruang Publik".
Alex Komang meberikan komentar saat selesai melihat ke-enam film yang di putar di “Workshop Film Dan Seni Rupa Di Ruang Publik”.

 

Saat peluncuran Komunitas Budaya " Buana Maha Karya"
Saat peluncuran Komunitas Budaya ” Buana Maha Karya”