UMB Gelar Seminar Motivasi Disabilitas

 

Auditorium Lt 7, Rabu, 6 Nopember 2019

Asosiation of South East Asia Nation (ASEAN) membentuk kebijakan yang disebut ASEAN Enabling Masterplan 2025. Agenda tersebut menuntut realisasi inklusi-disabilitas melalui rencana nasional tentang aksi, peragaman pelayanan sosial, pengembangan skema jaminan sosial, peluang pendidikan, dan kesempatan kerja. ASEAN Enabling Masterplan 2025 juga sebagai upaya untuk melengkapi dan mewujudkan ASEAN Community Vision 2025 dalam mengarusutamakan hak orang dengan disabilitas, sebagai lintas ketiga pilar ASEAN Community. Hal ini dimaksudkan untuk mendorong komitmen negara-negara anggota, menuju sebuah komunitas inklusif. Prinsip-prinsip dasar bahwa untuk seluruh tindakan menyangkut orang dengan disabilitas, baik yang dilakukan individu, institusi kesejahteraan sosial publik maupun swasta, pengadilan hukum, otoritas administratif atau badan legislatif, kepentingan dan kebutuhan harus dipertimbangkan dengan mengakui bahwa inklusi dan pengarusutamaan harus dipromosikan.

Keterbatasan seseorang dalam berkomunikasi bisa disebabkan oleh banyak hal, khususnya yang dialami oleh seseorang yang terlahir dengan keadaan terbatas atau disebut sebagai difabel. Difabel tersebut membuat aktivitas seseorang menjadi terbatas dan menimbulkan ketergantungan pada pada orang lain, yang disebabkan oleh ketidakmandirian fisik maupun finansial. Dan dampak tersebut yang seringkali menjadikan seseorang gagal dalam mencapai kesejahteraan ekonomi seperti orang-orang normal pada umumnya. Dalam memperoleh pekerjaan misalnya, tingkat pengangguran yang terus bertambah seiring dengan semakin meningkatnya standar kualifikasi yang disyaratkan oleh pemberi kerja, sehingga para pencari kerja harus meningkatkan kemampuan dan keahlian pada bidang kerja yang diminati. Dan seringkali, para penyandang difabel sulit berbaur dengan lingkungan karena merasa inferior dengan keterbatasan mereka. Sikap tidak percaya diri dan ketterbatasan fisik membuat para penyandang difabel merasa akan semakin sulit untuk memperoleh pekerjaan untuk memenuhi kemandirian finansial.

 

Berdasarkan fenomena tersebut, maka Bidang Studi PR tergerak untuk berkontribusi dalam mengurai permasalahan yang mereka hadapi melalui seminar motivasi yang berjudul “Self Confidence & Entrepreneurship Skills”. Seminar ini ditujukan kepada audience komunitas tuli untuk membangun awareness tentang pentingnya memahami dan menerapkan self confidence dan sikap kewirausahaan, yang diharapkan dengan pemahaman tersebut dapat membangun minat untuk berwirausaha.

Selain seminar, untuk memotivasi komunitas tuli, pada kegiatan ini juga akan memutar film pendek dokumenter yang berjudul “Rumah Siput”. Film ini menceritakan perjuangan tiga insan tuli dalam melawan stigma terhadap difabel. Tiga orang sahabat tuli ini sukses membangun kedai kopi bernama KOPTUL (Kopi Tuli) yang semua karyawannya tuli. Cerita ini diangkat untuk memberikan motivasi kepada anak muda tuli bahwa meskipun mereka memiliki nasib sama seperti anak muda tuli lainnya di Indonesia yang sulit mendapatkan pekerjaan, namun mereka tidak menyerah dan berhasil meretas batasan mereka.

 

Keberlanjutan dari program ini diharapkan dapat diteruskan oleh dosen dan mahasiswa UMB melalui program Pengabdian Pada Masyarakat bagi dosen dan Kuliah Perduli Negeri bagi mahasiswa FIKOM UMB, agar dapat menjangkau target audience (masyarakat) yang lebih luas.

 

Tujuan umum kegiatan ini adalah untuk membangun kesadaran dan kepedulian masyarakat tentang teknik berkomunikasi dengan penyandang difabel khususnya tuli melalui penggunaan bahasa isyarat.

Tujuan khusus kegiatan ini adalah untuk:

1. Membangun awareness tentang pentingnya self confidence dalam keterbatasan fisik.

2. Meningkatkan pengetahuan tentang entrepreneurship dan membangun minat berwirausaha bagi komunitas tuli.

Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Mercu Buana Kampus Jatisampurna menghelat kuliah umum

Fikom Mercu Buana Jatisampurna Helat Kuliah Umum Komunikasi di Aula Kampus, (4/11/2019).

Bertemakan “Perspektif Baru Komunikasi Era Milenial Media Digital Dan Industri 4.0”, pembicara pun didatangkan dari Pakar Komunikasi Universitas Indonesia dan Pengamat Komunikasi Digital yakni Dr. Ir. Firman Kurniawan Sujono, M.Si dengan moderator Dr. Afdal Makkuraga Putra, M.Si selaku dosen Fikom Universitas Mercu Buana Kranggan.

Student Exchange Program 2019 Mercu Buana University and Multimedia University Tema “Indonesian Culture Goes Digital”

Exchange lecturer UMB – MMU Melaka

18 September s.d 18 November 2019 Kegiatan exchange lecturer umb-mmu melaka, dosen eka perwitasari fauzi, m.ed diterima oleh dekan faculty of business mmu melaka, Dr. Gerald Goh Guan Gan, Head of Marketing Department Dr. Robert Jeyakumar Nathan dan wakil dekan Fob Dr. Tan Pei Kian.

 

Kegiatan selama kurang lebih 4 minggu ini terdiri atas kegiatan belajar mengajar di 4 mata kuliah yaitu Qualitative research, marketing in service industry, social media and digital marketing, and business research. Selain itu dua aktifitas di luar kegiatan belajar mengajar yaitu academic sharing (research and ideas sharing among lecturers) dan cultural sharing dengan outbond students peserta exchange program yang akan berangkat ke Universitas Mercu Buana pada tanggal 30 Oktober 2019